Sejarah Desa

Sejarah Desa

Secara historis nama Desa Kalangsono diambil dari kata Kalangan (tempat) dan Wuriksono (seekor ayam jago) yang artinya tempat untuk adu ayam jago, yang sampai sekarang masih ada sebidang tanah milik warga di tengah Dukuh Kalangsono yang tidak cocok untuk tempat tinggal yang konon katanya tempat itu yang dulu dijadikan tempat adu ayam jago.

Pada tahun 1913-1947 Desa Kalangsono dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama Mbah Irsyad dengan Sekretaris Desanya bernama Mbah Markum, dari tahun 1947-1957 dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama Mbah Abdurrahman dengan Sekretaris Desanya yang bernama Mbah Pi’i. Pada tahun 1957-1974 dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama Mbah Suntari dengan Sekretaris Desanya bernama Bapak Juli. Tahun 1974-1998 dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama Bapak Juli dengan Sekretaris Desanya bernama Bapak Muchyidin. Tahun 1999-2007 dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama Bapak Muchyidin dengan Sekretaris Desanya bernama Bapak Suwandi. Tahun 2013-2019 dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama Bapak H.Nasokha dengan Sekretaris Desanya bernama Bapak Suwandi. Tahun 2019 sampai dengan sekarang dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama Riyanti,S.Pd dengan Sekretaris Desanya bernama Amin Prayitno.

Mata pencaharian dari sebagian penduduk Desa Kalangsono merupakan petani dan buruh tani dan serabutan, mengingat Desa Kalangsono merupakan desa agraris. Luas wilayah sawah di Desa Kalangsono seluas 49,288 ha.

Salah satu penghambat produktivitas pertanian di Desa Kalangsono adalah kurangnya air dan terbatasnya irigasi teknis. Di sebagian besar wilayah sawah masih bergantung pada pengairan tradisional sehingga sering terjadi penurunan hasil produksi.